Pelari asal Jamaika ini memimpin di babak semi final grupnya dengan catatan waktu 20,39 detik.

Bolt sudah berhasil mempertahankan gelar Olimpiade untuk nomor 100m, Minggu 5 Agustus, dan kemenangan di 200m akan melengkapi predikatnya sebagai pelari tercepat dunia.
Usai pertandingan dia mengatakan keyakinan bisa mempertahankan gelar juara Olimpiade 200m.
"Ya tidak diragukan. Saya siap, ini nomor favorit saya, jadi saya siap untuk itu. Saya tahu yang bisa saya lakukan dan saya tidak pernah meragukan diri saya," tuturnya.
Jika menang dalam final, Kamis 9 Agustus, maka Bolt akan menjadi pelari pertama yang berhasil meraih medali emas 200m di dua Olimpiade.

Tiga pelari Jamaika di final

Sebelumnya pelari Amerika Serikat, Carl Lewis, berhasil meraih medali emas 100m dan 200m di Olimpiade Los Angeles 1984.
Namun empat tahun kemudian di Seoul, Lewis hanya berhasil mempertahankan medali emas di 100m
Dua pelari Jamaika lainnya, Yohan Blake dan Warren Weir, juga lolos untuk bersaing bersama Bolt.
Blake -yang mengalahkan Bolt dalam pratanding Olimpiade di Jamaika- nyaris disalip Wallace Spearmon dari Amerika Serikat dan pelari Prancis, Christophe Lemaitre, saat semi final karena memperlambat larinya menjelang garis finish.
Namun catatan waktu tetap menempatkan Blake sebagai peringkat pertama di grupnya dengan selisih 0,01 detik dari Spearmon dan 0,02 detik dari Lernaitre, yang juga lolos ke final karena mencatat waktu terbaik dibanding pelari yang kalah lainnya.